Peternakan Domba Garut "Toekang Domba"

Salam Peternak Indonesia!
"Toekang Domba" adalah nama peternakan khusus Domba Garut yang kami kelola untuk pembibitan domba garut unggul. Peternakan Domba Garut "Toekang Domba" adalah langkah kecil kami dalam upaya turut melestarikan ternak asli Indonesia khususnya Domba Garut. Peternakan "Toekang Domba" berlokasi di daerah Soreang sebelah selatan kota Bandung yang merupakan daerah yang nyaman dan sejuk dengan ketinggian 800 meter diatas permukaan laut.



Sabtu, 05 September 2009

Pertumbuhan Inklusif dalam Pembangunan Peternakan

Revolusi peternakan yang ditandai dengan kian meningkatnya konsumsi daging dan susu per kapita–bersamaan dengan meningkatnya pendapatan–merupakan salah satu sumber pertumbuhan pertanian yang signifikan di negara-negara berkembang. Di India misalnya, seiring dengan peningkatan pendapatan, konsumsi susu meningkat dua kali lipat antara awal 1980-an dan akhir 1990-an. Sementara di China, jika pada 1985 penduduknya hanya mengkonsumsi 20 kg daging/kap/tahun, kini meningkat menjadi lebih dari 50 kg daging/kap/tahun.

Revolusi peternakan ini juga didukung oleh revolusi supermarket sehingga meningkatkan pasokan protein dan menyediakan menu makanan yang lebih beragam. Tak ayal, supermarket menjadi kian dominan dalam bisnis ritel produk pertanian domestik. Apalagi didukung dengan adanya kecenderungan konsumen kian meningkatkan perhatian pada kualitas dan keamanan makanan. Selera atau preferensi makanan pun ikut mengglobal. Faktor lain, masuknya jaringan supermarket multinasional yang kemudian berkembang dengan cepat. Perubahan permintaan konsumen ini kemudian mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan jasa makanan.

Sayangnya, revolusi peternakan dan revolusi supermarket sejauh ini dinilai belum dapat memberikan pertumbuhan yang inklusif secara optimal. Yaitu pertumbuhan yang tidak hanya menguntungkan peternak atau pelaku usaha peternakan berskala besar, tetapi juga meningkatkan peran serta peternak atau pelaku usaha berskala kecil.

Dorong Peran Serta Peternak

Dampak pertumbuhan peternakan terhadap peternak skala kecil bergantung pada peran serta mereka di pedesaan dalam pasar peternakan yang bernilai tinggi (high-value commodity). Upaya mendorong peran serta peternak berskala kecil tersebut membutuhkan infrastruktur pasar, peningkatan kemampuan teknis peternak, instrumen manajemen risiko dan tindakan kolektif melalui berbagai organisasi produsen.

Sementara itu permintaan produk peternakan primer dan olahan yang bernilai tinggi naik dengan pesat didorong oleh pendapatan yang meningkat, liberalisasi perdagangan yang semakin intensif, investasi asing (foreign direct investment) dan kemajuan teknologi. Perkembangan-perkembangan ini memperluas kesempatan pasar yang penting untuk mempercepat pertumbuhan peternakan, pengolahan dan jasa peternakan, perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan di pedesaan. Pasar baru tersebut menuntut kualitas, pasokan yang tepat waktu dan skala ekonomis tinggi.

Tak hanya itu, peningkatan nilai tambah produk bernilai tinggi juga membutuhkan sistem pemasaran yang berfungsi baik sehingga dapat mengurangi biaya pemasaran dan ketidakpastian pasokan, memperbaiki ketahanan pangan dan lebih mendekatkan peternak dengan konsumennya. Dengan cara ini, sistem pemasaran akan menciptakan sinyal-sinyal kepada peternak mengenai peluang-peluang.

Walau demikian, revolusi peternakan tidak serta merta mengurangi kemiskinan. Sebab, bisnis ini menuntut pengelolaan secara intensif (management intensive), berisiko tinggi–baik karena penyakit maupun fluktuasi harga–serta membutuhkan investasi yang tidak sedikit.

Faktanya, revolusi peternakan lebih banyak digerakkan oleh sektor swasta dan pasar. Tak pelak, peranan supermarket yang mengandalkan manajemen rantai pasokan (supply chain management) yang baik menjadi keniscayaan. Namun, kualitas dan standar yang telah ditetapkan tersebut justru kerap mempersulit peternak skala kecil bertindak sendiri-sendiri untuk mengambil bagian di pasar ini. Dalam kaitan inilah mereka memerlukan pertanian kontrak (contract farming) dan tindakan kolektif dari berbagai organisasi produsen yang ada.

Pasar yang efisien membutuhkan manajemen dan kebijakan pemerintah yang baik terkait dengan infrastruktur, kelembagaan dan layanan penyedia informasi pasar, menetapkan grading dan standar, mengelola risiko dan pelaksanaan kontrak perjanjian. Perlu dicatat bahwa pasar yang efisien pun belum tentu menjamin hasil akhir (keuntungan) yang adil. Dalam hal keadilan memperoleh marjin ini, peternak atau pelaku usaha berskala kecil perlu membangun daya tawar mereka melalui berbagai organisasi produsen yang didukung oleh kebijakan pemerintah yang berpihak pada mereka.

Oleh: Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec.
Direktur Program Pascasarjana MB IPB

Dikutip dari http://www.trobos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar