Peternakan Domba Garut "Toekang Domba"

Salam Peternak Indonesia!
"Toekang Domba" adalah nama peternakan khusus Domba Garut yang kami kelola untuk pembibitan domba garut unggul. Peternakan Domba Garut "Toekang Domba" adalah langkah kecil kami dalam upaya turut melestarikan ternak asli Indonesia khususnya Domba Garut. Peternakan "Toekang Domba" berlokasi di daerah Soreang sebelah selatan kota Bandung yang merupakan daerah yang nyaman dan sejuk dengan ketinggian 800 meter diatas permukaan laut.



Jumat, 01 Januari 2010

Ternak Domba Hidupkan Perekonomian

BANDUNG, (PRLM).- Kepala Dinas Peternakan Jabar, Kusmayadi Tatang Padmadinata mengakui, usaha agribisnis peternakan domba dan kambing masih menghadapi sejumlah kendala. Di antaranya ketidaktersediaan industri perbibitan domba dan kambing yang dapat diandalkan.

“Padahal, upaya pembibitan sangat penting untuk menghasilkan ternak yang berkualitas. Selama ini, upaya pembibitan yang tidak kredibel telah menyebabkan kualitas genetik domba dan kambing semakin menurun. Perilaku peternak yang cenderung menjual domba dan kambing jantan berkualitas karena harganya relatif mahal, juga menjadi faktor penyebab kualitas domba dan kambing yang berada di kalangan peternak rendah,” ujar Kusmayadi, Jumat (22/5).

Jika hal ini dibiarkan, maka dalam jangka panjang, lanjut Kusmayadi, akan menyebabkan keturunan domba dan kambing generasi selanjutnya menjadi kurang baik, yang akhirnya menghilangkan kesempatan para peternak di Jabar untuk memperoleh manfaat ekonomi yang lebih baik
dari kegiatan usaha peternakannya.

Kusmayadi menambahkan, secara umum peternakan domba dan kambing ditinjau dari sudut ekonomi relatif telah menghidupkan perekonomian pedesaan, perluasan lapangan kerja dan usaha terutama di daerah-daerah basis populasi domba dan kambing. Peternakan domba/kambing di wilayah-wilayah yang masih memiliki lahan penggembalaan dapat dijadikan komoditas alternatif pengentasan kemiskinan, sehubungan dengan kemampuan reproduksi domba/kambing yang relatif cepat.

Sebagai contoh, berdasarkan data yang diperopleh "PRLM " dari situs Pemkab Garut, sektor industri pakaian jadi dari kulit domba dan kambing telah menyerap sekitar 2.132 tenaga kerja. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut mencatat jumlah produksi per tahun jaket kulit Mulus sekitar 38.700 potong dan jaket kulit sambung sebanyak 193.500 potong. Permintaan jaket kulit ini berasal dari daerah di luar Kabupaten Garut, seperti dari Bandung, Jakarta atau beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sumatera. (A-133/A-147)***

sumber : www.pikiran-rakyat.com


Senin, 28 Desember 2009

Peternakan Berpotensi Atasi Kemiskinan

Sektor peternakan berpotensi besar mengatasi pengangguran dan kemiskinan, kata pengamat peternakan Muladno, di Bogor, Selasa (15/12). "Sektor peternakan sangat prospektif dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan," tegas Muladno yang juga Guru Besar Fakultas Peternakan IPB. Muladno menjadi pembedah buku dengan judul Dinamika Daya Saing Peternakan, karya Arief Daryanto. Pembedah lain yang dihadirkan yaitu Ir Juan Permata Adoe MBA dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) pusat, dengan dimoderatori oleh peneliti INDEF, Aviliani.


Lebih lanjut Prof Muladno mengemukakan, sektor peternakan juga berpotensi besar sebagai penggerak ekonomi pedesaan. "Produk peternakan sangat mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat serta menyuburkan tanah pertanian," tegas dia. Menurut Muladno, sektor peternakan dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif Indonesia. Apalagi ke depan banyak negara di Asia akan mengalami kesulitan meningkatkan produksi peternakannya karena kendala air dan lahan kecuali Indonesia. "Kendala dan kesulitan yang akan dihadapi kebanyakan negara di Asia merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan peternakan dan menjadikannya sebagai sumber devisa negara," paparnya. Muladno memastikan bahwa sebuah negara tidak akan pernah kaya bila miskin ternak. Sebaliknya negara yang kaya ternak tidak akan pernah miskin.

sumber :
http://www.mediaindonesia.com

Rabu, 02 Desember 2009

Domba Garut Lulus Sertifikasi FAO

Bandung, Kominfo Newsroom -- Sebanyak 2.500 ekor domba Garut telah mendapatkan sertifikat dari organisasi tanaman dan pangan dunia atau FAO, dan tak hanya itu saja, domba-domba tersebut juga diberi akta kelahirannya untuk menghindari pengakuan dari negara lain terhadap hewan sejenis.

''Domba yang mendapat sertifikat adalah domba khas Garut. Domba garut itu berasal dari 23 daerah yang mengikuti lomba ketangkasan domba beberapa waktu lalu,'' kata Sekertaris Jenderal Himpunan Peternak Domba dan Kambing (HPDKI) Jawa Barat, Dodi Suhadi.

Untuk mendapatkan sertifikat tersebut, domba Garut harus memenuhi beberapa persyaratan. Diantaranya yaitu bentuk tanduk, kesehatan, teknik bertanding, pukulan dan ketangkasan. ''Yang memenuhi kriteria saja yang diberi serifikat, jadi cukup ketat persyaratannya,'' kata Dodi.

Beberapa negara, disebutnya, selalu membeli domba Garut, diantaranya Malaysia, Arab Saudi, dan Brunei. Ini dmenunjukkan negara tersebut telah percaya akan kualitas domba asli garut tersebut. Bahkan, ada beberapa importir yang mengatakan kualitas domba garut yang paling jempolan di Indonesia.

Populasi domba Garut saat ini di Indonesia mencapai sekitar 4,8 Juta ekor yang keberadaannya tersebar di beberapa daerah di Indonesia, sedangkan populasi domba Garut di Jawa Barat berjumlah sekitar 7.800 ekor. (jabarprov.go.id/toeb)