Peternakan Domba Garut "Toekang Domba"

Salam Peternak Indonesia!
"Toekang Domba" adalah nama peternakan khusus Domba Garut yang kami kelola untuk pembibitan domba garut unggul. Peternakan Domba Garut "Toekang Domba" adalah langkah kecil kami dalam upaya turut melestarikan ternak asli Indonesia khususnya Domba Garut. Peternakan "Toekang Domba" berlokasi di daerah Soreang sebelah selatan kota Bandung yang merupakan daerah yang nyaman dan sejuk dengan ketinggian 800 meter diatas permukaan laut.



Rabu, 12 Agustus 2009

STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI DOMBA GARUT

Denie Heriyadi
Litbang HPDKI Jawa Barat

Mudah-mudahan tulisan berikut ini dapat sedikit merangkum pertanyaan-pertanyaan dari Bapak Dedi, M. Iksan, Subagyo, Bambang, Agus R., Rozak, Doni R., Maman, rekan-rekan dari HPDKI dari Cianjur, Sukabumi, Bogor, Tasik, Peternak domba dari Tulung Agung, Yogyakarta, dan beberapa kota lainnya.
Menghadapi persaingan global yang semakin keras di masa mendatang, standardisasi merupakan instrumen yang penting untuk memenangkan pasar, tak heran bila kemudian standardisasi menjadi isu penting terutama bagi industri yang berorientasi pasar lokal maupun ekspor. Selanjutnya diungkapkan bahwa perguruan tinggi berperan sangat penting dalam pengembangan serta mempromosikan standardisasi di Indonesia, demikian salah satu cuplikan dari hasil seminar The Role of Standardization to Penetrate the European Market di Jakarta pada Tanggal 9 Juni 2005 (Kompas, 10 Juni 2005).
Standardisasi adalah upaya memberikan jaminan mutu untuk suatu produk tertentu, sehingga seluruh tahapan produksi, penyiapan, penyimpanan, pengangkutan, dan pemasaran suatu produk dapat diperiksa serta sesuai dengan standar. Tujuan standardisasi adalah melindungi produsen dan konsumen dari manipulasi atau penipuan benih/bibit ternak atau produk ternak tertentu di pasar. Dalam hal Standar Nasional Indonesia (SNI) disusun dengan maksud untuk menyediakan suatu ketentuan tentang persyaratan produksi, pelabelan, dan pengakuan (claim) terhadap produk tertentu yang dapat disetujui bersama.
Mengacu pada hasil penelitian Heriyadi, dkk (2003) telah dibuat standardisasi mutu bibit Domba Garut yang mengacu pada kondisi faktual Domba Garut yang terdapat di Jawa Barat, khususnya standardisasi mengenai sifat-sifat kuantitatif dan kualitatif Domba Garut di Jawa Barat, di samping itu disertakan pula beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, menyangkut berbagai aspek produksi, aspek-aspek reproduksi pada Domba Garut jantan dan betina, untuk melengkapi aspek-aspek zoo-teknik yang perlu dipertimbangkan dalam membuat standardisasi Domba Garut secara lengkap.

Hasil standardisasi Domba Garut tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Ciri khas Domba Garut adalah kombinasi antara ekor yang berbentuk segi tiga terbalik (ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong) dengan bentuk kuping yang rumpung/rudimenter (<> 8 cm) tidak dapat digolongkan ke dalam Domba Garut.
(2) Standar sifat-sifat kuantitatif Mutu Bibit Domba Garut adalah :
1) Bobot badan Domba Garut jantan minimum 57,74 kg.
2) Bobot badan Domba Garut betina minimum 36,89 kg.
3) Panjang badan Domba Garut jantan minimum 63,41 cm.
4) Panjang badan Domba Garut betina minimum 56,37 cm.
5) Lingkar dada Domba Garut jantan minimum 88,73 cm.
6) Lingkar dada Domba Garut betina minimum 77,41 cm.
7) Tinggi pundak Domba Garut jantan minimum 74,34 cm.
8) Tinggi pundak Domba Garut betina minimum 65,61 cm.
9) Lebar dada Domba Garut jantan minimum 22,08 cm.
10) Lebar dada Domba Garut betina minimum 16,04 cm.

(3) Sifat-sifat kualitatif Domba Garut di Jawa Barat adalah :
1) Karakteristik warna bulu dominan pada Domba Garut Jantan adalah kombinasi warna hitam-putih, yaitu sebesar 86 %.
2) Karakteristik warna bulu dominan pada Domba Garut Betina adalah kombinasi warna hitam-putih, yaitu sebesar 75 %.
3) Motif bulu dominan pada Domba Garut jantan adalah hitam (19,83 %) dan belang sapi (14,88 %).
4) Motif bulu dominan pada Domba Garut betina adalah hitam (20,55 %) dan belang sapi (14,26 %).
5) Bentuk dasar tanduk dominan pada Domba Garut jantan adalah Gayor (51,65 %), Ngabendo (17,36 %), dan Leang (16,53 %).

Sertifikasai mutu bibit Domba Garut telah dilaksanakan oleh HPDKI Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dan Fakultas Peternakan Untad sejak Tahun 2002 s.d. 2007. Sertifikasi dilakukan berdasarkan kriteia teretentu, yaitu atas dasar hasil standardisasi mutu bibit Domba Garut, antara lain : Domba Garut harus memiliki ciri khas, sifat-sifat kuantitatif, dan sifat-sifat kualitatif seperti tersebut di atas, di luar ciri tersebut domba tidak dapat disertifikasi.
Sampai saat ini telah disertifikasi Domba Garut sebanyak 564 ekor yang tersebar di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Garut, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor.
Selama ini pelaksanaan sertifikasi tidak dipungut biaya, karena masih dalam program yang dikelola dan dibiayai oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.
Pemilihan domba yang disertifikasi didasarkan atas ketentuan yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, serta permintaan Peternak atau Pengurus Cabang HPDKI kepada DPD HPDKI Jawa Barat.
Permintaan sertifikasi disampaikan kepada Litbang HPDKI Jawa Barat (Denie Heriyadi atau Novi Mayasari) melalui E-mail:detilufpt@yahoo.com atau denie@neurosurg.fk.unpad.ac.id.
Sertifikasi dilakukan bila lokasi sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Peternakan. Untuk kegiatan sertifikasi Tahun 2008 masih Belum ditetapkan kota mana yang akan mendapat kesempatan sertifikasi gratis ini. Mudah-mudahan saja kegiatan sertifikasi gratis masih akan berlangsung dalam 1-2 tahun ke depan.
Di luar program tersebut, mulai Tahun 2008 sertifikasi dapat dilakukan secara kolektif minimum untuk 10 ekor domba, dengan biaya Rp 50.000,00 per sertifikat untuk Kota Bandung dan Rp 70.000,00 untuk luar Kota Bandung dengan mengajukan permohonan yang ditujukan kepada Ketua HPDKI Jawa Barat (Ir. Yudi Guntara).
Berkenaan dengan kegiatan sertifikasi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. H. Rachmat Setiadi, M.S. Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat yang telah mendukung kegiatan sertifikasi Bibit Domba Garut Sejak Tahun 2002, serta Ir. Dewi Sartika, MSi beserta Staf di Perbibitan yang sering direpotkan oleh urusan pertanggungjawaban administrasi sertifikasi.

2 komentar: